Pages

Thursday, 27 October 2011

kEraNa SeMaNgKuK BaKsOOOOO....

Dikisahkan, biasanya di hari ulang tahun Putri, ibunye pasti sibuk di dapur memasak dan menghidangkan makanan kesukaannya. Tepat saat yang ditunggu, betapa kecewa hati si Putri, meja makan kosong, tak ade sedikit pun bayangan makanan kesukaannya tersedia di sana. Putri kesal, marah, dan ase benci kat ibunye.
"Huh, ibu sudah tidak sayang lagi padaku. Sudah tidak ingat hari ulang tahun anaknya sendiri, sungguh keterlaluan," bisik hatiku. "Ini semua pasti gara-gara adinda sakit semalam sehingga ibu lupa pada ulang tahun dan makanan kesukaanku. Dasar anak manja!"BENCiiiiii!!!!!!!!!!
Ditunggu sampai siang, tapi tak ade sorang pun yang peduli padenye. Tidak ada yang memberi selamat, ciuman, atau mungkin memberi hadiah sempene ulang tahun kelahirannye. Semue orang dah x sayang kat akuuuuuuuuuuu.....
Dengan perasaan marah dan sedih, Putri pergi meninggalkan rumah begitu saja. Perut kosong dan pikiran yang dipenuhi kejengkelan membuatnya berjalan sembarangan. Saat melewati sebuah gerobak penjual bakso dan mencium aroma nikmat, tiba-tiba Putri sedar, betapa lapar perutnya! Dia menatap kepulan asap di atas semangkuk bakso.
"Mau beli bakso adik manis? Mai duduk sini," sapa si tukang bakso.
"Mau, bang. Tapi saya tak ade duit," jawabnya tersipu malu.
"Bagaimana kalau hari ini abang belanje kamu? Duduklah, nanti abang buat kan bakso yang special buat kamu ea.....
Putri pun segera duduk di dalam.
Tiba-tiba, dia tidak kuasa menahan air matanya, "Lho, kenapa menangis dik?" tanya si abang.
"Saya teringat kat ibu saya bang.... Sebenarnya... hari ini....hari ulang tahun saya. Malah abang, yang tidak saya kenal, memberi saya makan. Ibu Putri sendiri tidak ingat hari ulang tahun Putri... apalagi memberi makanan kesukaaan Putri,  Putri sedih dan kecewa, bang."
"Putri cantik, abang yang baru sekali aja memberi makanan kat putri ase terharu sampai naknangis. Lhaaaaaa, padahal ibu dan ayah Putri, yang slalu bagi makan kat Putri kan???, dari Putri bayi sampai secantik ini, apa Putri pernah terharu begini? Jangan BENCI orangtua sendiri ea, nanti Putri akan nyesal lho."
Putri seketika tersadar, "Kenapa aku tidak pernah berpikir seperti itu?"
Setelah menghabiskan makanan dan ucap terima kasih kata abang 2, Putri bergegas pergi. Setiba di rumah, ibunya menyambut dengan pelukan hangat, wajah cemas sekaligus lega....
"Putri, Putri pegi mane???? Ibu risau sayang.... ibu tak tahu nak cari kat mane...Putri, selamat ulang tahun ya. Ibu telah membuat semua makanan kesukaan Putri... Putri pasti lapar kan? Mari kite makan same2 sayang.... "
"Ibu, maafkan Putri, Bu," Putri pun menangis dan menyesal di pelukan ibunya. Dan yang membuat Putri semakin menyesal, ternyata di dalam rumah hadir pula sahabat-sahabat baik dan jiran2nye yang lain. Ternyata ibu Putri membuatkan pesta kejutan untuk putri kesayangannya.

MoRaL oF tHe StOrY.....
Saat kita mendapat pertolongan atau menerima pemberian sekecil apapun dari orang lain, sering kali kita begitu senang dan selalu berterima kasih. Sayangnya, kadang kasih dan kepedulian tanpa syarat yang diberikan oleh orangtua dan saudara tidak tampak di mata kita. Seolah menjadi kewajiban orangtua untuk selalu berada di posisi yang siap sedie untuk membantu, x kire waktu....
Bahkan, jika hal itu tidak terpenuhi, segera kita berfikiran negatif....tidak sayanglah, tidak mengerti anak sendirilah, atau dilanda perasaan sedih, marah, dan kecewa yang hanya merugikan diri sendiri. Maka untuk itu, kita perlu belajar dan belajar mengendalikan diri, agar kita mampu hidup secara harmonis dengan keluarga, orangtua, saudara, dan dengan masyarakat lainnya.

THE ENDDD.....

0 comments:

Post a Comment


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Search